Senin, 16 Mei 2011

Church Of Tiberias






Gereja Tiberias Indonesia (GTI), atau Tiberias Ministry adalah salah satu sinode gereja di Indonesia. Salah satu ciri khas dari GTI adalah pelayanan Kesembuhan Ilahi melalui perjamuan kudus dan minyak urapan.

Sejarah Berdirinya Tiberias

Sebelum berdiri sendiri sebagai sebuah sinode, Tiberias merupakan salah satu jemaat yang tergabung dalam wadah sinode Gereja Bethel Indonesia (GBI), sehingga disebut sebagai GBI Tiberias.

Tiberias sendiri berdiri pada 17 Agustus 1990. Gembalanya, Pdt. DR. Yesaya Pariadji menjual aset-aset berharganya untuk kemudian mendirikan Gereja Bethel Indonesia Jemaat Tiberias. Pengkhotbah-pengkhotbah yang pernah berkhotbah di gereja ini pada awal perjalannya sangat banyak. Mulai dari Pdt. Erastus Sabdono, Pdt. John Hartmann, Pdt. Franky Pantouw, Pdt. Ara Siahaan, Pdt. Gilbert Lumoindong, Pdt. Yuda Mailoor. Bahkan sampai saat ini beberapa nama seperti Pdt. Petrus Octavianus, Pdt. Sudarmadji Said, Pdt. Josua Tumakaka, Pdt. Dolf Mailangkay, Pdt. John Adhiguna, Joseph Prince masih tercatat sebagai pembicara tetap di Tiberias.

Setelah adanya keputusan dari sinode GBI, bahwa nama-nama jemaat seperti Tiberias ini harus dihilangkan, kemudian Pdt. DR. Yesaya Pariadji. sebagai gembala sidang GBI Tiberias memisahkan diri dan membentuk sinode sendiri. Gereja Tiberias Indonesia mempunyai wadah pelayanan untuk kaum muda dengan nama Boanerges Youth Ministry, berpusat di Balai Sarbini, Jakarta.

Dan kini Gereja Tiberias ada di beberapa kota, antara lain Jakarta, Manado, Bandung, Surabaya, Batam, Makassar, Semarang.

Tiberias adalah gereja yang memiliki pertumbuhan jemaat tercepat dalam sejarah gereja Indonesia. Gereja ini juga mempunyai beberapa lembaga yang dibawahi oleh gereja seperti STT Tiberias (Duta Merlin dan Roxy), Sekolah Alkitab Tiberias, dll. Walaupun demikian, dari semua lulusan STT-nya, hanya sekitar dua orang yang kemudian menjadi pengkhotbah di Gereja Tiberias tersebut.

Pelayanan ibadah meliputi:

1. Boanerges Kids (Sekolah Minggu) 2. Boanerges Youth Ministry (Kaum Muda) 3. KKR Kesembuhan Ilahi & Perjamuan Kudus 4. KKR Pelepasan 5. Pendalaman Alkitab Pria 6. Pendalaman Alkitab Wanita 7. Pelepasan Resesi Ekonomi

Tahun 2006, Pdt. Gilbert Lumoindong yang merupakan Ketua 2 Sinode Tiberias mengundurkan diri dari Tiberias karena dia menjadi gembala jemaat di GBI Glow Fellowship Centre

9 Agustus 2008, bertempat di Dome World Harvest Center, Lippo Karawaci Tangerang, Gembala Sidang Gereja Tiberias Indonesia, Pdt. DR. Yesaya Pariadji ,diwisuda mendapatkan gelar Doctor of Ministry in leadership and transformation,dari Harvest International Theologial Seminary (HITS). Disertasi yang ditulis oleh Pdt. DR. Yesaya Pariadji untuk melengkapi persyaratan akademik di beri judul TINJAUAN HISTORIS PENDIRIAN & PERKEMBANGAN GEREJA TIBERIAS INDONESIA





Pdt. DR. Yesaya Pariadji & Pdt. Darniaty Pariadji
Gereja Tiberias

Pdt. DR. Yesaya Pariadji

Berasal dari latar belakang bukan orang percaya, yang dalam pendidikan pernah menerima beasiswa di dalam dan luar negeri; dalam karier pernah bekerja di Istana, menjadi chairman bank dan beberapa perusahaan internasional; Pdt. Pariadji telah mengalami kasih karunia Tuhan secara pribadi.

Pada tahun 1985, ia mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan Yesus. Ia diperintahkan Tuhan untuk membaca Alkitab, namun ia menolak. Lalu ia mulai membaca Alkitab sewaktu sakit dan lumpuh, kemudian menerima kesembuhan.

Ia digandeng malaikat ke Sorga dan menerima perintah dari Tuhan Yesus untuk mendirikan Tiberias, Gereja yang besar, penuh kuasa dan mujizat seperti pada zaman Kisah Para Rasul. Ia juga menerima perintah untuk mengembalikan Kuasa Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan.

Dalam pelayanannya, banyak jiwa telah mengalami mujizat yaitu kesembuhan dari berbagai penyakit dan kelemahan tubuh, pemulihan dari resesi ekonomi, keluarga dan perkawinan yang dipulihkan serta hidup yang diubahkan. Termasuk kesaksian dari banyak jiwa yang telah menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat.

Pdt. Darniaty Pariadji

Pdt. Darniaty Pariadji berasal dari latar belakang bukan orang percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi setelah menerima kesembuhan dari kelumpuhan pada tahun 1984. Suaminya, Pdt. Pariadji dijumpai Tuhan Yesus pada tahun 1985.

Pdt. Darniaty Pariadji memulai sebuah persekutuan doa pada tahun 1986, yang merupakan cikal bakal berdirinya Tiberias. Ia merupakan sumber kasih dan dukungan bagi Pdt. Pariadji. Kerendahan hati, kehangatan dan kasihnya bagi Bapa dan sesama telah menjamah banyak orang. Mereka dikaruniai empat orang anak beserta empat orang cucu.



Perintah Gereja Tiberias


SELAMAT DATANG

Tiberias adalah Gereja yang diperintah langsung oleh Tuhan Yesus untuk mengembalikan Kuasa Perjamuan Kudus dan Minyak Urapan. Kami telah menyaksikan ratusan ribu jiwa menerima kuasa yang besar, berkat yang besar dan hidup yang berkelimpahan melalui Minyak dan Anggur, dan kami menyambut setiap Saudara yang datang untuk menerima janji-janji Tuhan di dalam Minyak dan Anggur.

Doa kami di akhir zaman ini, setiap Saudara yang menerima Minyak dan Anggur dikuduskan, dipulihkan, disembuhkan, disempurnakan, dimeteraikan sebagai warga Kerajaan Sorga, terpelihara sempurna dan tidak dirusakkan. Menemukan kebenaran tentang betapa besar kasih dan kebaikan Bapa kita yang telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, Tuhan Yesus Kristus, sehingga kita yang menerima-Nya diberi kuasa untuk menjadi anak-anak-Nya.

Tuhan Yesus memberkati!

Gembala Sidang
Pdt. DR. Yesaya Pariadji & Pdt. Darniaty Pariadji

VISI

Mempersiapkan Jemaat yang Kudus, Misionaris dan Siap ke Sorga

Untuk lebih jelas bisa mengakses ke link ("http://www.tiberias.or.id/index.php")


Beberapa Pendeta yang melayani Gereja Tiberias :

Pdt . Andreas Melkisedek



Pdt.Andreas Melkisedek
Dia seorang hamba Tuhan yang mempunyai Karunia yg besar untuk menyembuhkan orang.
Dia benar-2 dipakai oleh Tuhan untuk itu.
Sebenarnya dia hanya manusia biasa seperti kita-kita ini akan tetapi
dia diberikan karunia atau talenta oleh Tuhan.
Saya pribadi pernah dilayani oleh beliau dan saya mendapatkan karunia dari dia.
Gak ada salahnya kita coba, mungkin Tuhan memakai dia untuk mendapatkan karunia itu.
Sebenarnya juga saya ingin bertanya kpd teman-2 semua, di milis ini
sebenarnya kita saling berbagi informasi, sharing atau saling
menghakimi seseorang..?? Tolonglah kita saling mendukung agar kita
dapat tumbuh di dalam Tuhan, bukan saling beragumentasi.
Sorry kalau tulisan saya ini menyinggung perasaan bro & sis...
GBU all.....

(di kutip dari http://groups.yahoo.com/group/terangduniamail/message/48997)

Berikut foto-foto yang di ambil pada saat Pdt.Andreas Melayani (15-05-2011)


Pengurapan

Perjamuan



Pdt.Richard Soerinta


Sekilas Tentang Pdt.Richard Soerinta
Dia merupakan salah satu hamba tuhan yang melayani di Gereja Tiberias, Ciri Khas Dari Pdt Richard adalah kelucuan pada saat di Mimbar, dia memiliki talenta yang dimana tidak di miliki oleh orang lain, ia sering bercanda dengan para jemaat pada saat di mimbar sehingga jemaat pun banyak yang di buat tertawa oleh Pdt Richard,




Tanggal 26 Agustus 2010, GBI Ruko Gunung Sahari mengadakan ibadah PEMULIHAN NILAI-NILAI KELUARGA yang bertujuan untuk memulihkan nilai-nilai keluarga yang kurang rukun dan harmonis karena keluarga merupakan lembaga yang sangat penting dan perlu diberi perhatian lebih.

Pembicara dalam ibadah ini adalah Pdt. Richard Soerinta, S.Th. Beliau adalah pendeta dari gereja Tiberias yang terkenal dengan khotbahnya yang membuat jemaat terpingkal-pingkal dan pengalamannya dalam melayani hubungan keluarga dan rumah tangga. Dan untuk Praise and Worship dilayani oleh tim 180 degree Worshipper.


Jemaat bernyanyi dan menari saat menaikan pujian


Suasana Penyembahan


Pada Saat Pengurapan Dengan Minyak Urapan Di Pimpin Oleh Gembala Sidang

Inilah 12 Rahasia Meraih Sukses Karya: RICHARD SOERINTA (Life Inspiration).



1). Sukses Karena Tangan Tuhan,
2). Milikilah Citra Diri Yang Baik,
3). Milikilah Persistensi dan Konsistensi,
4). Milikilah Sikap Mental Positif,
5). Milikilah Pengharapan Yang Besar,
6). Milikilah Keyakinan Yang Teguh,
7). Bangunlah Relasi,
8). Mengucap Syukurlah Senantiasa,
9). Milikilah Kegembiraan dan Antusiasme,
10).Milikilah Kebiasaan Memberi,
11).Atasilah Semua Hambatan, dan
12).Bertindaklah Sekarang Juga !!!





Pdt. Thomas Advent Bangun

Thomas Advent Perangin-angin Bangun (lahir di Kabanjahe, Sumatra Utara, 12 Oktober 1952 ; umur 58 tahun) adalah aktor indonesia yang acapkali berperan dalam film-film laga pada tahun 1980an. Namanya sejajar dengan pemain laga lainnya Barry Prima, George Rudy, dan Ratno Timoer.


Sejarah Pdt. Thomas Advent Bangun

Advent Bangun: Tuhan Saya Itu Karate

Telah menjadi tekadnya, hidup dan matinya akan ia berikan bagi kecintaannya terhadap bela diri. Menjadi juara karate selama dua belas tahun berturut-turut, adalah bukti bahwa Advent Bangun sangat serius menekuni olahraga tersebut. Bahkan keahliannya dalam bidang bela diri ini membawanya melanglang buana dalam dunia film laga, dirinya mencatat telah membintangi 60 film.

“Dulu.. Tuhan saya itu karate,” demikian ungkap pria yang bernama lengkap Thomas Advent Bangun ini.

Awal ketertarikan Advent kepada karate bermula dari pengalaman traumatis yang menghantuinya.

Suatu malam, Advent Bangun pulang bersama dengan kakak perempuannya melewati sebuah bioskop. Di pinggir bioskop itu banyak anak-anak muda yang sedang berkumpul sambil minum-minuman keras.

“Mereka lihat kakak saya, dipikir perempuan nakal. Karena diganggu, saya lawan. Saya langsung dipukulin sama sekitar 30an orang. Saya dihajar sama 30 orang itu, rasanya seperti slow motion semua. Sampai ada yang ambil pisau, saya mau ditikam tapi saya bisa loncat ke belakang seperti salto gitu.” Advent bangun yang tidak berdaya di hajar oleh massa terus meronta, dan ketika bisa lepas dari mereka ia segera lari sekencang mungkin. Kejadian itu menyisakan rasa sakit dan dendam di hati Advent.

Hingga ia suatu saat ia melihat sebuah latihan karate, dimana mereka dengan tangan kosong mampu menghancurkan es balok dan papan, timbul keyakinan dalam hatinya, “Kalau saya latihan seperti itu, 100 orang juga bisa dibabat.”

Ia pun mendaftar untuk ikut latihan karate itu. Dendam dan rasa sakit dihatinya, membuat dirinya berlatih ekstra keras, “Kalau orang latihan sejam, saya dua jam. Kalau yang lain latihan dua jam, saya empat jam. Saya ngga mau kalah sama orang, saya harus the best..!”

Dendam dalam hati Advent, dilampiaskannya sewaktu bertarung. Jika belum membuat lawan babak belur, ia belum merasakan kepuasan. Sakit hati yang begitu dalam itu dikarenakan apa yang ia alami sewaktu kecil. Saat itu, kakak kecilnya menganiayanya dengan begitu kejam.

“Saya ditarik ke sungai, sungainya dangkal, dan saya di injak-injak disitu. Saya banyak minum air waktu itu, sudah hampir mati, tapi untung ada orang yang lihat. ‘Woi.. itu Advent Bangun mau dibunuh sama abangnya!!’ Semua orang datang dan akhirnya abang saya lari.”

Setiap pertandingan, menjadi ajang pelampiasan dendam baginya. Satu hal yang ia inginkan, juara. Advent tidak mau membagi posisi puncak di dunia karate dengan siapapun.

“Begitu dimulai, kaki kanan saya itu seperti punya mata. Begitu jaraknya sesuai, dia otomatis keluar. Waktu itu saya seperti marah. Setiap saya bisa melampiaskannya, saya merasa puas. Puas banget! Dan orang semakin takut sama saya, sampai saya dapat gelar ‘dokter gigi’ karena saya hobinya bikin gigi rontok.”

Begitu dikuasai oleh amarah dan dendamnya, sifat keras Advent Bangun ini terbawa dalam kehidupan rumah tangganya.

“Sesudah menikah, saya kaget karena saya mengenal dia tidak cukup lama. Hanya selama enam bulan. Selama saya mengenal itu, saya lihat dia bisa sabar menunggu saya pulang kantor. Ternyata tidak sepenuhnya seperti itu. (Sesudah menikah) waktu pergi ke mall atau ke super market, rupanya dia menunggu saya kelamaan. Saya dateng, dia langsung marah, dan langsung banting pintu,” ungkap istri Advent, Louis Sulingga.

Bukan hanya tidak sabar, Advent ternyata juga pria pencemburu. Jika istrinya pulang tidak tepat waktu, maka sang istri akan menerima luapan amarahnya. Louis sempat merasa menyesal telah menikahi pria yang ditolak oleh kedua orangtuanya tersebut.

“Saya merasa kok rumah tangga saya seperti ini. Saya berdoa, ‘Tuhan tolong saya, kalau semua ini terjadi karena kesalahan saya, karena dosa-dosa saya, saya minta ampun. Saya mau bertobat, saya mau kembali sama Tuhan. Tuhan Yesus tolong saya. Pulihkan rumah tangga saya, buka jalan bagi hidup saya,’” demikian Louis kembali berharap pada Tuhan agar dapat memulihkan kehidupan rumah tangganya.

Menghadapi Advent yang temperamental dan keras, Louis seperti tidak berdaya. Apalagi ketika Advent tidak senang dengan gereja yang dikunjungi oleh Louis.

“Kalau kamu kegereja itu lagi, awas kamu! Saya hajar kamu! Apa itu, lompat-lompat, nyanyi-nyanyi, muji-muji! Gereja apaan itu! Sesat itu!” demikian Advent mencerca istrinya. Karena istrinya memilih gereja yang tidak sesuai dengan keinginan hatinya, Advent tidak mau sekamar lagi dengannya selama satu tahun.

“Jijik.. marah..” Advent menceritakan perasaannya kala itu.

Louis hanya bisa berlari ke kamarnya dan menangis kepada Tuhan. Ia memohon kepada Tuhan agar terus diberikan kekuatan untuk mengasihi Advent. Cintanya pada Tuhan, mengalahkan rasa takut Louis kepada Advent, entah mendapat kekuatan dari mana, Louis membuat keputusan yang sangat berani. Ia mengatakan dengan jujur kepada Advent bahwa dirinya ingin dibabtis selam.

“Itu mau meledak rasanya,” ungkap Advent. Wajahnya memerah, dan dia hanya bisa menatap istrinya sambil menahan amarah. Namun sungguh ajaib, yang terlontar dari mulutnya adalah, “Ya udah, aku anterin kamu.”

Benar, seperti yang dikatakannya. Advent mengatarkan istrinya untuk dibabtis selam. Saat mengikuti ibadah sebelum acara pembabtisan itu, sesuatu terjadi dalam hidup Advent.

“Hamba Tuhan itu mengkotbahkan tentang kuduslah kamu sebab aku kudus. Ada dua ayat, yaitu 1 Petrus 1:16 dan Ibrani 12:14, Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. Firman itu keras, seperti saya kena tendangan di dada saya. Kedua firman itu membuat saya menangis, saya terlalu banyak marah, dendam, benci pada semua orang. Jadi disitu saya seperti tertemplak, seperti ditampar..”

Advent yang malu menangis di depan orang lain, berseru kepada Tuhan di balik sebuah tiang gereja itu. Dia benar-benar menyadari bahwa dirinya memerlukan Tuhan untuk mengubah hidupnya. Sepulangnya dari pembabtisan istrinya, dia bicara empat mata dengan Louis, “Mah, saya mau pelepasan dan saya mau dibabtis.”

Namun setelah memutuskan untuk bertobat, proses yang harus dijalani Advent tidaklah mudah. Apa lagi saat ia diperingatkan oleh istrinya tentang kebanggaannya pada semua pialanya, hal itu membuat Advent berang. Tiga hari ia mendiamkan istrinya, Advent merenung dan matanya tertuju pada sebuah ayat.

“Saya lagi baca firman, Filipi 3:7-8, saya sangat kaget membaca firman itu: Semua ku anggap rugi setelah pengenalan akan Kristus. Semua ku anggap sampah. Yesus lebih mulia dari segala-galanya.”

Setelah perenungan yang dalam akan ayat tersebut, Advent sadar bahwa dirinya telah terikat dengan semua piala dan kesombongannya. Ia menyingkirkan semua piala-pialanya dan mengucapkan selamat tinggal kepada kesombongan. Sejak itu Thomas Advent Bangun memutuskan hubungan dengan dunia karate. Karate bukan lagi Tuhan dalam hidup Advent, dia memilih Yesus yang menjadi penguasa tunggal atas kehidupannya. (Kisah ini ditayangkan 8 Desember 2010 dalam acara Solusi Life di O'Channel).



Ribuan Umat Hadiri Christmas Season PDF Print
Thursday, 09 December 2010
MEDAN(SINDO) – Ribuan umat Kristiani di Kota Medan dan sekitarnya membanjiri acara Christmas Season di Lapangan Benteng Medan Rabu malam (8/12).Mereka mengikuti ibadah dan melantunkan pujian Natal dengan penuh sukacita.

Ibadah Natal Oikumene dipimpin Pendeta Advent Bangun. Dalam khotbahnya, dia mengaku sangat berbahagia ketika menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya secara pribadi. Dia telah bertobat dengan sunguh-sungguh. Menurut Pendeta Advent Bangun, ketika dia menerima Yesus, dirinya memiliki kuasa yang jauh lebih besar daripada kuasa yang ada di dunia ini.

Hal ini sama dengan yang tertulis dalam Yohannes 4:4 “Kamu berasal dari Allah anakanakku dan kamu telah mengalahkan nabi-nabi palsu itu; sebab Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.” “Kita sebagai orang Kristen tidak perlu takut menghadapi persoalan yang ada di dunia ini.Sebab, tidak ada kuasa lain yang mampu mengalahkan kuasa Yesus di dalam diri kita,” katanya dalam khotbahnya di hadapan umat Kristiani.

Dalam kesaksiannya, Pendeta Advent Bangun bercerita bahwa suatu kali dirinya pernah diundang berkhotbah di suatu daerah yang sangat berbahaya. Sebelum berkotbah, dia sudah diperingatkan oleh orang yang mengundang itu agar jangan sampai menyinggung para dukun. “Dia bilang, jangan menyinggung para dukung yang banyak sekali di sini.Sudah banyak para pendeta yang meninggal di daerah kami ini karena menyinggung dukun,” ujarnya menirukan ucapan rekannya.

Namun, Pendeta Advent Bangun mengaku dirinya tidak mengalami kejadian apapun saat itu. Sebab, dia percaya sedang menyampaikan kebenaran.Jika seandainya pun terjadi apa-apa, dia tidak takut mati.“Jika kita benarbenar mau melayani Tuhan,kita harus berani mati. Yesus saja mau mati bagi kita,”katanya. Dulu, sebelum bertobat, dirinya adalah seorang pria yang terkenal lewat televisi karena membintangi berbagai film.

Saat ini, bagi mantan aktor laga ini,biarlah nama Yesus yang terkenal lewat pelayanannya sepanjang hidupnya. Setelah khotbah,Paduan Suara Solfeggio Choir Universitas Negeri Medan (Unimed) menyanyikan sejumlah kidung Natal di atas panggung. Penampilan mereka tampak sangat atraktif. Lagu-lagu yang mereka bawakan menambah khidmatnya Natal bagi setiap umat Kristen yang menghadiri kebaktian Natal itu.

Kemudian, di malam yang berbahagia itu, usai ibadah, acara hiburan dipandu oleh pembawa acara terkenal Charles Bonar Sirait. Seluruh umat Kristen yang hadir dalam kegiatan itu pun turut dihibur oleh penampilan artis ibukota Ruth Sahanaya, yang dikenal dengan suara merdunya.Walaupun kegiatan diguyur hujan,baik mereka yang hadir di pentas dan pelataran, semuanya sangat bersukacita merayakan Natal. (kiki andrea)

Dan Masih Banyak pendeta lainya



Tuhan Selalu Memeluk dan Menjaga kita


Tuhan Selalu Beserta Kita


Filipi 2:10 - 11

God Of Pray

Di bawah adalah sebuah surat yang ingin di sampaikan tuhan kepada anak-anaknya
"Letter From God Almighty"




Created By : Filipus Willy (18-may-2011) God Bless You